Pengabdian ini berfokus pada pelatihan dan pendampingan masyarakat dalam pengolahan ikan hasil budidaya sistem aquaponik menggunakan teknologi retort, yaitu metode sterilisasi termal modern yang memungkinkan pengemasan produk ikan dalam kemasan tahan lama tanpa bahan pengawet. Melalui teknologi ini, diharapkan masyarakat lokal dapat meningkatkan nilai tambah hasil perikanan mereka sekaligus memperpanjang umur simpan produk, sehingga memperluas jangkauan pemasaran.
Kegiatan ini melibatkan dosen dan mahasiswa dari kedua institusi serta partisipasi aktif masyarakat Kampung Tradisi. Selain pelatihan teknis, sesi diskusi interaktif juga dilakukan untuk memahami tantangan lokal dan merumuskan solusi yang aplikatif serta berkelanjutan.
“Kolaborasi ini merupakan langkah nyata dalam mewujudkan pendidikan tinggi yang tidak hanya berorientasi akademik, tetapi juga memberikan kontribusi langsung bagi masyarakat internasional,” ujar perwakilan Departemen Teknik Industri.
Dr. Mohamad Farizal Rajemi yang merupakan dosen STML UUM sekaligus ketua pengabdian juga menyampaikan bahwa sinergi lintas negara seperti ini menjadi bukti pentingnya kerja sama regional dalam menghadapi isu-isu ketahanan pangan dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.
Pengabdian ini diharapkan menjadi awal dari kolaborasi jangka panjang antara kedua institusi dalam bidang teknologi tepat guna, pengelolaan agribisnis, dan pemberdayaan masyarakat desa berbasis sains terapan.